TANGSEL - Smartfren Community Tangsel, sukses menggelar Workshop Bunda Pintar dengan tema “Pentingnya Mendeteksi Kanker Payudara Sejak Dini”.
Acara ini diselenggarakan bertempat di Waroeng Lengkong Serpong Utara, Tangerang Selatan yang dihadiri oleh 60 peserta, yang merupakan ibu-ibu dan siswi dari berbagai kecamatan se-Tangerang Selatan. Sabtu (18/11/23) pukul 09.00 Wib.
Workshop ini tujuannya untuk mengedukasi pencegahan kanker payudara.
Acara ini di hadiri oleh dr. Eliwedi Erni selaku Subkoordinator P2PTM Kesjaor Dinas Kesehatan Kota Tangsel. Selain itu juga turut dihadiri oleh Ibu Hj. Lista Hurustiati, SH., MH yang juga merupakan Ketua Tim Fasilitasi CSR Tangsel, serta narasumber Ani Noor Isfiani, SE, Ak, MM, CPEM, CCEHt, CPS selaku Breast Cancer Survivor.
Dalam pembukaannya Leader Smartfren Community Tangerang Selatan, Muhamad Nur Rajab, SM menyampaikan bahwa Bunda Pintar adalah salah satu program unggulan dari Smartfren Community yang tujuannya untuk mengedukasi kaum perempuan, dalam hal ini pencegahan kanker payudara.
Beliau juga memberikan arahan dan mengajak kepada seluruh masyarakat Tangsel yang ingin mengadakan kegiatan pelatihan atau edukasi untuk bisa berkolaborasi dengan Smartfren Community.
Baca juga:
Vaksin Booster Itu Penting, Apa Alasannya?
|
Selanjutnya sambutan oleh Ibu Hj Lista yang merupakan Ketua Tim Fasilitasi CSR Tangsel “kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Smartfren yang telah memberikan CSR nya untuk masyarakat Tangsel dengan kegiatan pelatihan dan edukasi ini. Melalui program Bunda Pintar ini kita harapkan kaum ibu atau perempuan dapat teredukasi dalam hal ini pencegahan kanker payudara sejak dini, ” ucapnya.
Acara ini resmi dibuka oleh Ibu dr. Eliwedi Erni selaku Subkoordinator P2PTM Kesjaor Dinas Kesehatan Kota Tangsel. Dalam sambutannya beliau mengatakan “Peningkatan payudara sangat tinggi. Sehingga kita harus memelihara payudara sehingga tidak terjadi penyakit.
Data mengatakan pada 2020, jumlah kasus baru kanker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus (16, 6%) dari total 396.914 kasus baru kanker, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22 ribu jiwa (Globocan WHO, 2020). Menurut data persentase kasus kanker terhadap penduduk Indonesia (Balitbangkes, 2019), kanker payudara memiliki persentase 19%” ujarnya Sabtu 18 November 2023.
Workshop ini membahas tentang “Pentingnya Mendeteksi Kanker Payudara Sejak Dini” dengan narasumber Ibu Ani Noor Isfiani, SE, Ak, MM, CPEM, CCEHt, CPS selaku Breast Cancer Survivor. “Kanker payudara tidak diketahui penyebabnya, yang bisa diidentifikasi adalah faktor resiko yaitu faktor yang bisa meningkatkan resiko seseorang terdiagnosa kanker payudara.
Ada faktor yg bisa kita kendalikan seperti rokok, alkohol, pola makan, olah raga, berat badan, pola hidup, stress dan polisi. Serta faktor yg tidak dpt kita kendalikan yaitu gender, riwayat keluarga, usia, awal menstruasi dan menopause >50 tahun, ” ucapnya.
Lebih lanjut, beliau mengatakan ada 12 tanda tanda adanya kanker payudara di tubuh kita yg Harus diwaspadai. Apabila satu saja dari 12 tanda tsb ditemukan di payudara kita, kita Harus segera menindaklanjuti DG melakukan pemeriksaan ke Dokter.
Perubahan Atas payudara kita bisa dideteksi lbh awal dengan cara SADARI (pemeriksaan payudara sendiri ) yang dilakukan secara rutin setiap bulan dan Sadarnis (pemeriksaan payudara secara klinis) yg dilakukan secara rutin setiap satu tahun sekali.
Setiap orang memiliki resiko terkena kanker payudara. Apabila kita sayang kepada diri kita, sayang keluarga kita, ingin bersama dengan orang yg kita sayangi lebih lama. Mari kita hidup sehat, menghindari hal2 yg meningkatkan resiko kita terkena kanker payudara. Dan jangan lupa lakukan sadari n sadari secara rutin, ajak anak-anak, keluarga, sahabat kita untuk melakukan sadari dan sadarnis karena EArly detection is the best protection, " tutupnya. (Hendi)