TANGSEL - Wakil Wali Kota Pilar Saga Ichsan membuka secara resmi gelaran festival desain tahunan Bintaro Design District (BDD) 2022 di Kopi Manyar, Bintaro, Rabu (14/9/2022).
BDD sendiri merupakan komunitas kreatif Bintaro yang sudah terafiliasi dengan komunitas desain dunia.
Dalam kesempatannya, Pilar menyampaikan komitmen Pemkot Tangsel untuk selalu mendukung komunitas-komunitas dan para pelaku kreatif yang ada di Tangerang Selatan. Termasuk mendukung gelaran Bintaro Design District yang menampilkan karya-karya dari para pelaku kreatif.
“Pemerintah Kota Tangerang Selatan sangat mendukung para pelaku industri kreatif, termasuk yang dilakukan para desainer melalui kegiatan Bintaro Design District ini, ” ujar Pilar.
Lebih lanjut, Pilar juga mengapresiasi rangkaian kegiatan Bintaro Design District. Dimana, menampilkan Open Studio Architecture, Exhibiton 1x1, Installation.
“Dan ada online masterclass, ada juga pameran kursi, satu abad desain kursi di Indonesia untuk tribute Jaya Ibrahim, luar biasa sekali.” puji Pilar.
Sementara itu, Kurator dan juga inisiator BDD, Budi Pradono mengatakan BDD kali ini akan dilaksanakan selama 10 hari ke depan. Mulai dari 14 September hingga 24 September 2024. Dan digelar di 33 titik lokasi.
Baca juga:
Indonesia Satu: Media Pemersatu Bangsa
|
“Dimana 33 titik lokasi tersebut, mulai dari Sektor 1-2 di Anindhaloka, OHIO House, Blenger Burger, Kopi Manyar, Pleated Screen. Sektor 3-4 di Koridor Pondok Ranji, Creativo, Depan BP, Verde House. Di sektor 5-7 bisa ke Arkonin, Atelier Ririm Taman Menteng, Bitte, Antikode, AD House, ” ujar Budi Pradono.
Lanjut di Sektor 9 dapat ke Sal Project, HAP, petak 25, graha paramita, taman kebayoran, depan POM BP, MAD House, dan juga dapat ke Digital Nativ, Perpus Kerucut, SPOA, Kandank Jurank, Lunch For My Husband, South 78, Bottega Artisan, SAiA. Open Door, Turning Point, Studio TonTon.
Dengan mengusung tema “Berbagi Masa Depan” diharapkan dapat memasyarakatkan desain. Oleh karenanya para curator dan inisiator ingin mengumpulkan pikiran dan gagasan dari seluruh pemangku kepentingan yang berpartisipasi mengenai masa depan secara bersama.
“tema ini relevan dengan keadaan saat ini, kita harus bangkit dan berpikir maju. Jadi memang, hidup kita berubah, kita harus berpikir ke depan, ” pungkasnya. (Hendi)