TANGSEL - Budaya pencak silat saat ini harus terus dijaga dan dikembangkan, terutama lewat kolaborasi dan juga menjadikannya muatan lokal pembelajaran sehingga tercipta pemahaman sejak dini.
Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan saat menghadiri Tasyakuran Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangerang Selatan di wilayah Setu, pada Senin (25/12).
"Tidak mungkin Pemerintah Kota Tangerang Selatan bisa mewujudkan dan memajukan pencak silat tanpa dukungan daripada seluruh perguruan silat yang ada di Tangsel. Tidak mungkin bisa membangkitkan pencak silat tanpa dukungan IPSI, oleh karena itu kolaborasi menjadi penting sekali untuk memajukannya, " ucap Pilar.
Kolaborasi inilah sebagai bentuk usaha bersama dalam memajukan pencak silat. Dimana tujuan besarnya agar budaya pencak silat tidak dilupakan oleh generasi-generasi yang akan datang.
"Bagaimana di masa depan, pencak silat ini masih bisa bertahan dan berkembang. Itu penting sekali, " kata Pilar.
Bahkan ia meyakini, kemajuan Tangerang Selatan juga dipengaruhi oleh kemajuan dari sisi budayanya, termasuk pencak silat.
"Karena apa, kota yang modern, kota yang cerdas tanpa nilai religiusitas, tanpa nilai akar budaya akan kosong. Saya yakin itu, kita jadikan Tangsel maju tetapi spirit memajukan budaya itu ada, dan pencak silat itu jati diri kita, " terangnya.
Oleh karenanya, Pilar menekankan bahwa IPSI harus menjadi penghimpun seluruh aliran pencak silat yang ada. Sehingga tujuan besar dalam menjaga keluhuran budaya pencak silat dapat terjaga.
Dan membersamai itu semua kata Pilar, Pemkot juga memasukan pencak silat menjadi muatan lokal pembelajaran di sekolah.
"Pencak silat ini harus ditanamkan sejak dini, supaya terpatri dalam pikiran anak-anak untuk memajukan pencak silat, " tutupnya. (Hendi)